BAB 3
TEORI AKUNTANSI
1.1.PEMIKIRAN
MENGENAI TEORI
1.1.1.
JENIS STRUKTUR
TEORITIS
Tingkatan
formalisasi dari suatu teori menghasilkan enam jenis utama struktur teoris,
yaitu:
a. Teori
deduktif lengkap
Teori
deduktif lengkap memiliki sebuah struktur formal yang lengkap dengan
aksioma-aksioma yang telah dijelaskan secara penuh dan seluruh langkah-langkah
dalam perluasan deduktifnya dinyatakan dengan lengkap.
b. Prapengandaian
sistematis
Berisi
formulasi-formulasi yang mengandaikan sebelumnya suatu isi teori lengkap atau
lengkap sebagian.
c. Teori
kuasi-deduktif
Merupakan
teori dengan deduktif kuasi (seolah-olah) karena menggunakan logika induktif,
penggunaan proses deduktif yang tidak lengkap, atau mengandalkan pada
primitif-primitif relatif.
d. Percobaan-percobaan
teoritis
Merupakan
sistem-sistem yang dapat, tanpa modifikasi yang signifikan pada konsep atau
manipulasi , dapat dibuat paling tidak sebagian menjadi struktur formal.
e. Teori
yang saling berhubungan
Merupakan
teori yang hukum-hukum komponennya bekerja dalam jaringan hubungan sehingga
memebentuk suatu pola yang dapat diindentifikasi.
f. Teori
hierarki
Teori
di mana hukum-hukum komponennya disajikan sebagai deduksi-deduksi dari satu
kumpulan kecil prinsip-prinsip dasar.
1.1.2.
FUNGSI DAN
STRUKTUR TEORI
Struktur
dan fungsi dari suatu teori akan membantu memenuhi kebutuhan dari disiplin
tertentu. John Harvard dan
Sheth Jagdish mengklasifikasikan fungsi menjadi empat kategori ,
yaitu:
·
Fungsi
deskriptif : mencakup penggunaan gagasan atau
konsep dan hubungan yang mereka miliki untuk
memberikan penjelasan terbaik atas fenomena dan kekuatan-kekuatan yang
mendasarinya.
·
Fungsi pembatasan : mencakup pemilihan suatu kumpulan
peristiwa favorit yang harus dijelaskan dan memberikan suatu arti atas
abstraksi yang diformulasiakn dari tahapan deskriptif
tertentu.
·
Fungsi generatif
:
kemampuan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang dapat diuji, yang merupakan
tuajuan utama dari suatu teori,atau untuk memberikan prasangka, pemikiran, dan
ide-ide yang menjadi dasar pengembangan suatu hipotesis.
·
Fungsi integratif : kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten, integrasi dari berbagai konsep
dan hubungan dalam suatu teori.
1.1.3.
EVALUASI TEORI
Dari 70 kriteria teori-teori yang “baik”, S.C. Dodd memilih 24 kriteria evaluasi yang paling relevan yang disusun dengan urutan dari yang paling penting :
1.
Dapat diverivikasi
2.
Dapat diprediksi
3.
Konsisten
4.
Andal
5.
Akurat
6.
Umum
7.
Utilitas
8.
Penting
9.
Multi penerapan
10.
Memiliki satu arti
11.
Dapat dikendalikan
12.
Dapat distandarkan
13.
Sinergi
14.
Kehematan
15.
Kesederhanaan
16.
Stabilitas
17.
Keseringan
18.
Kemampuan untuk
diterjemahkan
19.
Kelangsungan
20.
Ketahanan
21.
Pengenalan
22.
Kepopuleran
23.
Kemanjuran
24.
Densitas
1.1.4.
TEORI UMUM
VERSUS TEORI MENENGAH TENTANG AKUNTANSI
Suatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan
(konsep), definisi, dan
usulan yg saling bergantung satu sama lain, yang menyajikan suatu pandangan yang matematis dari suatu
fenomena dengan menyatakan hubungan-hubungan yang ada diantara berbagai variabel dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena tersebut. Teori menengah
didefinisikan Robert Merton sebagai “teori yang berada diantara hipotesis – hipotesis minor namun sangat banyak dikembangkan selama
riset
dari hari ke hari dan usaha-usaha sistematis yang lengkap untuk mengembangkan
suatu teori yang menyatukan.” Teori akuntansi menengah diakibatkan oleh adanya
perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cara peneliti mengartikan baik”pengguna”
dari data akuntansi maupun “lingkungan” dimana para pangguna dan pembuat data
akuntansi seharusnya bertingkah laku.
1.2.PEMIKIRAN
MENGENAI KONSEP
1.2.1.
HAKIKAT DAN
PENTINGNYA KONSEP
Konsep
secara fundamental adalah sesuatu yang penting, baik dalam akuntansi maupun
dalam ilmu-ilmu yang lain. Pengetahuan ilmiah adalah sepenuhnya konseptual:
teridir atas sistem-sistem konsep yang saling berhubungan dengan cara-cara yang
berbeda. Konsep adalah unit-unit utama dari suatu teori, dan pembuatan teori
yang baik mengandunga artian pembentukan konsep yang baik. Jenis-jenis konsep
meliputi:
a.
Konsep
observasional adalah konsep yang memiliki
“karakteristik objek tertentu yang dapat diobservasi secara langsung, yaitu
sifat atau hubungan yang kehadiran maupun ketidakhadirannya di suatu kasus
tertentu dapat dipastikan secara intersubjektif, dalam kondisi-kondisi yang
sesuai oleh observasi langsung”.
b.
Konsep
teoritis adalah konsep yang memainkan peranan khusus dan
terkandung dalam suatu teori tertentu
c.
Konsep
disposisi mengacu kepada suatu kecenderungan “untuk
menunjukkan reaksi-reaksi yang spesifik ... menurut kondisi-kondisi tertentu
yang dapat ditetapkan.”
1.2.2.
VALIDITAS KONSEP
Meskipun
kebanyakan konsep keuangan dalam akuntansi telah didefinisikan dengan cukup
memadai, hanya sedikit diantaranya yang telah divalidasi. Validasi dari suatu
konsep pada kenyataannya penting untuk penerimaannya sebagai suatu konsep yang
bermanfaat yang dapat dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Digunakan dua
pendekatan untuk melakukan validasi yaitu operasionisme dan pengembangan
pengukuran validitas konsep. Jenis-jenis validitas konsep yang terdapat dalam
literatur-literatur riset adalah:
1)
Validitas
observasional
2)
Validitas isi
3)
Validitas yang
berhubungan dengan kriteria, terdiri dari validitas prediktif dan validitas
konkuren
4)
Validitas
gagasan, terdiri dari validitas konvergen, diskriminan, dan nomologi
5)
Validitas sitemik
6)
Validitas
semantik
7)
Validitas
pengendalian
1.3.MENANGANI
HIPOTESIS
1.3.1.
DARI DALIL KE
HIPOTESIS
Dalil
dalam suatu teori menetapkan hubungan antara konsepkonsep-konsep dalam teori
tersebut. Dalil dapat menjadi hipotesis jika mereka mengacu kepada fakta-fakta
yang tidak berpengalaman dan pada waktu yang bersamaan dapat diperbarui
berdasarkan atas pengetahuan yang baru diperoleh. Karakteristik utama dari
sebuah hipotesis adalah kemampuan untuk diuji secara empiris. Sifat dari
pengujian yang diberikan akan bergantung kepada apakah dalil yang diberikan
bersifat analitis atau sintetis. Dalil analitis hanya dapat dinyatakan benar
atau salah secara logis. Dalil sintetis yang memiliki signifikansi empiris dapat
menjadi subjek dari suatu ujian empiris.
1.3.2.
KONFIRMASI ATAS
HIPOTESIS
Konfirmasi
adalah sampai sejauh mana hipotesis mampu menunjukkan kebenaran secara empiris,
yaitu menggambarkan dunia nyata secara akurat. Pembuktian kesalahan adalah
sampai sejauh mana suatu hipotesis mampu menunjukkan bahwa ia secara empiris
tidak benar, yaitu gagal untuk menggambarkan dunia nyata dengan akurat.
Hipotesis yang aslinya didasarkan atas teori yang semata-mata dapat
dikonfirmasikan, semata-mata dapat disanggah, atau keduanya. Hipotesis yang
semata-mata dapat dikonfirmasikan datang dari pernyataan-pernyataan
eksistensial, yaitu pernyataan yang mengajukan eksistensi dari beberapa
fenomena. Hipotesis yang semata-mata dapat disanggah datang dari hukum-hukum
universal, yaitu pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil bentuk dari
persyaratan-persyaratan generalisasi yang universal. Kedua hipotesis yang dapat dikonfirmasikan dan
disanggah tersebut datang dari pernyataan tunggal, yaitu pernyataan yang hanya
mengacu kepada fenomena tertentu yang terikat dalam waktu dan ruang.
Hipotesis-hipotesis yang bisa tidak sepenuhnya dapat dikonfirmasikan ata dapat
disangah, mereka adalah hipotesis yang muncul dari hukum-hukum statistika atau
tendensius, yaitu pernyataan yang menyatakan suatu hubungan statistika yang
“ditentukan denan longgar” antara suatu fenomena dengan sejumlah besar
variabel. Kebanyakan hipotesis akuntansi jatuh ke dalam kategori ini, yang
menjadikan mereka tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasikan atau dapat sepenuhnya
disanggah.
1.3.3.
HAKIKAT DARI
PENJELASAN
Penjelasan
adalah langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan ilmiah, atau dengan makna
luas prosedur atau struktur umum apapun yang memiliki maksud untuk menyajikan
bagaimana suatu fenomena dapat dijelaskan secara ilmiah. Model-model penjelasan
harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini:
a)
Persyaratan akan
relevansi penjelasan berarti bahwa model penjelasan harus bagaimana pun caranya
menunjukkan bahwa fenomena yang akan dijelaskan adalah telah diekspektasikan
mengingat kondisi-kondisi yang ada.
b)
Persyaratan akan
kemampuan untuk diuji berarti bahwa penjelasan ilmiah harus dapat diuji secara
empiris.
1.3.4.
HAKIKAT DARI
PREDIKSI
Prediksi
adalah berarti proses “pembuatan deduksi dari peristiwa yang diketahui ke
peristiwa yang tidak diketahui dalam sebuah sistem yang statis secara
konseptual.” Sedangkan prediksi ilmiah adalah prediksi yang dipandu oleh
aturan-aturan ilmiah. Prediksi dapat dilakukan dengan teknik-teknik eksplorasi,
yang memprediksi suatu variabel atas dasar variabel itu sendiri, atau
teknik-teknik asosiatif, yang memprediksi suatu variabel atas dasar dari
variabel lain.
1.4.KONTEKS
PENEMUAN
Suatu
proses yang lebih penting sebelum terjadinya justifikasi adalah proses
penemuan. Secara umum ada empat prosedur yang digunakan untuk menghasilkan atau
menemukan generalisasi:
a.
Mimpi adalah
salah satu prosedur penemuan yang memiliki peranan penting dalam penemuan
ilmiah.
b.
Eureka
c.
Pendekatan
deduktif adalah prosedur penemuan lainnya yang dimulai dengan dalil-dalil dasar
dan dilanjutkan untuk menghasilkan kesimpulan logis atas subjek yang
dipermasalahkan.
d.
Pendekatan
induktif, dimulai dengan observasi-observasi serta pengukuran, selanjutnya
bergerak ke arah generalisasi kesimpulan.
1.5.KESIMPULAN
Kesimpulan
dari makalah ini adalah bahwa riset akuntansi seharusnya adalah untuk
mengembangkan suatu metodologi pemikiran yang kuat baik dalam penyusunan teori
maupun pelaksanaan riset dasar dan terapan. Konsep-konsep dari filosofi
keilmuan dan metateori akan terbukti sangat membantu sebagai alat dan sarana
dalam metodologi pemikiran seperti itu.
Contoh Kasus Akuntansi yang dirancang Menyangkut Kasus
Manajemen Laba, Kecurangan dalam Akuntansi,
dan Kreativitas dalam Akuntansi:
KASUS MANIPULASI DATA LAPORAN KEUANGAN ENRON
DAN KAP ARTHUR ANDERSEN
Enron merupakan perusahaan dari
penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston
Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron
bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang
sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri
energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction,
trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. Kasus Enron mulai terungkap pada
bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi
sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya
harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari
Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking
tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan
perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang
hampir sebesar US $ 31,2 milyar.
Dalam
kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi
laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal
perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan
perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut
melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Dalam
kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard dalam penyesatan
informasi, diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan
600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan
disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor. Pihak
manajemen Enron maupun Arthur Andersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan
bisnis yang tidak sehat. Tetapi demi mempertahankan kepercayaan dari investor
dan publik kedua belah pihak merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun 1985
sampai dengan Enron menjadi hancur berantakan. Bahkan CEO Enron saat menjelang
kebangkrutannya masih tetap melakukan Deception dengan menyebutkan bahwa Enron
secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Andersen tidak mau
mengungkapkan apa sebenarnya terjadi dengan Enron, bahkan awal tahun 2001
berdasarkan hasil evaluasi Enron tetap dipertahankan. Kasus memalukan ini konon
ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika
Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar