Senin, 29 September 2014

ELEMEN DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

BAB 3
TEORI AKUNTANSI

1.1.PEMIKIRAN MENGENAI TEORI
1.1.1.      JENIS STRUKTUR TEORITIS
Tingkatan formalisasi dari suatu teori menghasilkan enam jenis utama struktur teoris, yaitu:
a.       Teori deduktif lengkap
Teori deduktif lengkap memiliki sebuah struktur formal yang lengkap dengan aksioma-aksioma yang telah dijelaskan secara penuh dan seluruh langkah-langkah dalam perluasan deduktifnya dinyatakan dengan lengkap.
b.      Prapengandaian sistematis
Berisi formulasi-formulasi yang mengandaikan sebelumnya suatu isi teori lengkap atau lengkap sebagian.
c.       Teori kuasi-deduktif
Merupakan teori dengan deduktif kuasi (seolah-olah) karena menggunakan logika induktif, penggunaan proses deduktif yang tidak lengkap, atau mengandalkan pada primitif-primitif relatif.
d.      Percobaan-percobaan teoritis
Merupakan sistem-sistem yang dapat, tanpa modifikasi yang signifikan pada konsep atau manipulasi , dapat dibuat paling tidak sebagian menjadi struktur formal.
e.       Teori yang saling berhubungan
Merupakan teori yang hukum-hukum komponennya bekerja dalam jaringan hubungan sehingga memebentuk suatu pola yang dapat diindentifikasi.

HAKIKAT DAN PENGGUNAAN AKUNTANSI

BAB 2
TEORI AKUNTANSI


1.1.Pendahuluan
Kita mendengar berbagai definisi yang berbeda tentang akuntansi, menyaksikan berbagai perdebatan mengenai apakah akuntansi merupakan seni atau ilmu (sains), dan begitu banyak orang yang bingung atau tidak mengerti akan pesan akuntansi. Makalah ini bermaksud untuk memberikan jawaban dan menertibkan berbagai isu di atas yang berkaitan dengan hakikat akuntansi, hubungannya dengan manajemen, ketergantungannya pada akuntansi pencatatan berpasangan dan prinsip-prinsip akuntansi yang nberlaku umum. Namun, penertiban ini menimbulkan beberapa pertanyaan lagi mengenai penggunaannya, seperti yang dibuktikan dengan seringnya terjadi perubahan dalam akuntansi dan bukti akan adanya manajemen laba (earnings management). Oleh karena itu, dalam makalah ini akan diperkenalkan kompleksitas relative dari hakikat dan penggunaan akuntansi.

1.2.Definisi dan Peranan Akuntansi
1.2.1. Definisi Akuntansi
            Definisi akuntansi seperti yang diberikan oleh Komite Terminologi dari American Institute of Certified Public Accountants adalah Akuntansi merupakan suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhitasaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian di antaranya memiliki sifat keuangan dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya. Ruang lingkup akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi sehingga memungkinkan adanya pertimbangan dan pengambilan

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI

BAB 1
TEORI AKUNTANSI

1.1. Pendahuluan
Fungsi akuntansi adalah untuk menunjukkan pertanggungjawaban, untuk mencegah terjadinya kecerangan (fraud), untuk memandu industri, untuk menentukan ekuitas, untuk memecahkan seluruh teka-teki mendasar di dalam dunia usaha: “berapakah keuntungan yang telah saya raih?”; untuk membantu pemerintah di dalah operasi fiskalnya, untuk memandu manajer bisnis dalam upaya memastikan efisiensi. Apakah upaya-upaya di atas tidak layak mendapatkan perhatian dari semua orang? Untuk itu studi mengenai sejarah dan perkembangan akuntansi adalah suatu hal yang sangat penting di dalam memahami dan menghargai praktik-praktik yang berlaku sekarang dan di masa depan, sekaligus sebagai struktur institusional dari disiplin ilmu itu sendiri.

1.2. Evolusi Pembukuan Pencatatan Berpasangan
1.2.1. Sejarah Awal Akuntansi
Pencatatan disebagian besar kebudayaan telah ada sejak sekitar 3000 tahun SM. Kebudayaan Chaldean/Babilonia, Asiria dan Sumeria yang merupakan penemu pemerintahan terorganisasi pertama di dunia. Kebudayaan mesir di mana para juru tulisnya menjadi “titik pusat di mana keseluruhan mesin perbendaharaan dan bagian-bagian lainnya berputar”. Kebudayaan Cina, di mana akuntansi pemerintahannnya memainkan peranan yang vital dan rumit pada masa Dinasti Chao (1122-256 SM); kebudayaan yunani dimana Zenon, seorang manajer dari wilayah Appolonius yang luas, memperkenalkan di tahun 256 SM sebuah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang terperinci; dan kebudayaan romawi, dengan hukum yang mengharuskan para pembayar pajak membuat laporan mengenai posisi keungan mereka, dan di mana hak-hak dilaporkan oleh para  sipil bergantung pada jumlah harta benda yang dilaporkan oleh para penduduknya. Kehadiran dari bentuk-bentuk pembukuan di dunia kuno tersebut dapat dikaitkan kepada beberapa