Minggu, 09 November 2014

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI



7.1    Hakikat dari Struktur Teori Akuntansi
Apa pun pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi, kerangka referensi yang dihasilkan didasarkan pada sekelompok elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi.

Struktur teori akuntansi terdiri atas elemen berikut :
1.         Suatu pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan.
2.         Suatu pernyataan dari dalil-dalil dan konsep toritis dari akuntansi yang berkaitan dengan asumsi lingkungan dan hakikat dari unit akuntansi.
3.         Suatu pernyataan mengenai prinsip akuntansi dasar berdasarkan dalil maupun konsep teoritis.
4.         Sekelompok teknik akuntansi yang diturunkan pada prinsip akuntansi.

7.2    Hakikat dari Dalil, Konsep Teoritis, dan Prinsip-prinsip Akuntansi.
Pembahasan ini dimulai dengan definisi-definisi berikut ini:
1.         Dalil akuntansi (accounting postulate) adalah pernyataan yang diterima berdasarkan kesesuaian terhadap tujuan laporan keuangan yang menggambarkan lingkungan dimana beroperasi.
2.         Konsep teoritis (theoretical concept) adalah pernyataan yang diterima berdasar keseuaiannya terhadap laporan keuangan yang menggambrkan hakikat dari entitas akuntansi.
3.         Prinsip akuntansi (accounting principles) adalah aturan pengambilan keputusan umum yang diturunkan dari konsep toritis akuntansi.
4.         Teknik akuntansi (accounting technique) adalah aturan khusu yang diturunkan dari prinsip – prinsip akuntansi yang menerangkan transaksi dan kejadian oleh akuntansi.

7.3    Dalil – Dalil Akuntansi
7.3.1   Dalil entitas
Dalil ini menganggap bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain. Hal ini menunjukkan adanya pembatasan objek, kejadian dan atribut yang akan dimasukkan dalam laporan keuangan. Dalil ini memungkinkan akuntan untuk membedakan antara transaksi bisnis dan transaksi pribadi.
7.3.2   Dalil kelangsungan usaha
Dalil ini menganggap bahwa entitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk merealisasikan proyek, komitmen dan aktivitasnya yang berkelanjutan. Dalil ini mengasumsikan bahwa entitas akan berlanjut sampai periode yang tidak ditentukan. Dalil kelangsungan usaha membenarkan penilaian aktiva menggunakan basis nonlikuidasi dan menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi.
7.3.3   Dalil unit pengukuran
Dalil ini menganggap akuntansi adalah proses pengukuran dan pengomunikasian aktivitas perusahaan yang diukur dalam satuan uang. Penyebut umum dipilih dalam akuntansi adalah unit moneter. Teori akuntansi konvensional berurusan dengan masalah ini dengan menyatakan bahwa dalil unit pengukuran adalah “dalil stabilitas moneter” dalam hal bahwa dalil tersebut mengasumsikan bahwa daya beli dari dolar tersebut adalah stabil dengan berlalunya waktu atau berubah secara tidak signifikan.
7.3.4   Dalil periode akuntansi
Dalil ini menganggap bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan secara periodik. Meskipun kebanyakan perusahaan menggunakan periode akuntansi yang sesuai dengan tahun kalender, beberapa perusahaan menggunakan tahun fiskal atau tahun bisnis “alami”. Ketika siklus bisnis tidak sesuai dengan tahun kalender, maka lebih berarti untuk mengakhiri periode akuntansi ketika aktivitas bisnis telah mencapai titik terendahnya.
7.4    Konsep Teoritis dari Akuntansi
7.4.1   Teori kepemilikan
Menurut teori kepemilikan, entitas adalah “agen, perwakilan, atau pengaturan di mana wirausahawan individual atau pemegang saham beroperasi”. Dengan kata lain pemilik mempunyai aktiva dan kewajiban. Tujuan utama dari teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih pemilik.
7.4.2   Teori entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari mereka yang menyediakan modal bagi entitas tersebut. Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab baik atas klaim pemilik maupun klaim kreditor. Teori entitas paling sesuai bagi bentuk perusahaan dari usaha bisnis, yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya.
7.4.3   Teori dana
Dalam teori dana, dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas melainkan sekelompok aktiva dan kewajiban serta pembatasan terkait, yang disebut dana, yang mengatur penggunaan aktiva tersebut. Dengan demikian, teori dana memandang unit bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya (dana) ekonomi dan kewajiban serta pembatasan yang terkait dengan penggunaan dari sumber daya ini.
7.5    Prinsip – Prinsip Akuntansi
7.5.1   Prinsip biaya
Menurut prinsip biaya, biaya perolehan atau biaya historis adalah dasar penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari seluruh barang dan jasa , beban, biaya dan ekuitas. Biaya mencerminkan harga pertukaran dari atau pengorbanan moneter yang diberikan untuk akuisisi dari, barang atau jasa.
7.5.2   Prinsip pendapatan
Pendapatan diinterpretasikan sebagai: arus masuk aktiva bersih dari penjualan, arus keluar barang atau jasa dari pelanggan, produk perusahaan yang dihasilkan selama periode tertentu. Pengukuran pendapatan dinilai dari transasksi wajar. Pengakuan pendapatan menggunakan prinsip realisasi. Pandangan yang lebih sempit dari pendapatan hanya memasukkan hasil dari aktivitas penghasil pendapatan dan mengeluarkan investasi serta keuntungan dan kerugian dari  penjualan aktiva tetap.
7.5.3   Prinsip pengaitan
Prinsip ini menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan terkait; yaitu, pendapatan diakui dalam suatu periode tertentu menurut prinsip pendapatan, dan beban terkait kemudian diakui.
Asosiasi antara pendapatan dan beban tergantung dari 4 kriteria yaitu :
a.    Pengaitan langsung dari biaya yang habis masa berlaku dengan pendapatan.
b.    Pengaitan langsung dari biaya yang telah habis masa berlakunya pada periode tersebut.
c.    Alokasi biaya sepanjang periode yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut.
d.   Membebankan biya lainnya dalam periode terjadinya kecuali ditunjukkan bahwa biaya-biaya tersebut memiliki manfaat masa depan.
7.5.4   Prinsip objektivitas
Kegunaan dari informasi keuangan sangat tergantung dari keandalan dari prosedur pengukuran yang digunakan. Karena memastikan keandalan maksimum sering kali sulit untuk dilakukan, maka skuntan telah menggunakan prinsip objektivitas untuk membenarkan pilihan prosedur pengukuran.
7.5.5   Prinsip konsistensi
Prinsip ini menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaiknya dicatat dan dilaporkan, dengan cara yang konsisten dari periode ke periode. Prinsip konsistensi tidak menghalangi adanya perubahan dalam prosedur: perubahan dalam prinsip akuntansi, perubahan dalam estimasi akuntansi, perubahan dalam entitas laporan.
7.5.6   Prinsip pengungkapan penuh
Prinsip ini mengharuskan laporan keuangan dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang telah mempengaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan bagi investor kebanyakan. Pengungkapan penuh masih meninggalkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab atau terbuka terhadap interpretasi yang berbeda.
7.5.7   Prinsip konservatisme
Prinsip konservatisme adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntanasi yang relevan dan handal. Yaitu mengemukakan bahwa ketika menemukan pada 2 opsi maka harus memilih yang berdampak tidak menguntungkan.
7.5.8   Prinsip materialitas
Prinsip materialitas menganggap bahwa transasksi dan kejadian memiliki dampak ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat, tanpa memedulikan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. Materialitas berfungsi sebagai pedoman implisit bagi akuntan dalam hal apa yang sebaiknya diungkapkan. Secara umum, otoritas keuangan telah meninggalkan penerapan materialitas kepada penilaian akuntan, dan pada saat yang sama menekankan pentingnya hal tersebut.
7.5.9   Prinsip keseragaman dan komparabilitas
Prinsip ini mengacu pada penggunaan prosedur yang sama untuk transasksi-transaksi yang berhubungan oleh perusahaan selama waktu tertentu. Tujuan yang diinginkan adalah mencapai komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi keragaman yang diciptakan oleh penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda.
7.5.10    Ketepatan waktu dari laba dan konservatisme akuntansi
Didefinisikan sebagai sejauh mana laba akuntansi periode sekarang memasukkan laba ekonomi periode sekarang. Sementara laba ekonomi dan laba akuntansi  yang dijumlahkan selama umur dari perusahaan adalah identik, keduanya berbeda dalam jangka pendek.

7.6    Kebenaran dalam Akuntansi
7.6.1   Pemikiran mengenai kebenaran dalam filosofi
Perbedaan dapat dibuat antara kebenaran dan kepalsuan proposisi serta keyakinan orang mengenai keduanya, keyakinan tidak selalu berhubungan dengan kondisi masalah.
7.6.2   Kemungkinan akan kebenaran dalam akuntansi
Kebenaran sebagai netralitas, untuk dapat melaporkan kebenaran akuntansi perlu menghindari dimasukkannya bias. Kebenaran sebagai objektivitas, untuk menetapkan akurasi dari atribut yang diukur akuntan telah mengandalkan prinsip objektivitas sebagai membenarkan prosedur.
Kebenaran, objektivitas dan keandalan yaitu keandalan mengacu pada kualitas yang memungkinkan pengguna data untuk mengandalkan dengan penuh keyakinan sebagai perwakilan dari apa yang diwakili oleh data tersebut.
Kebenaran, objektivitas dan kekerasan yaitu merupakan perbandingan antara berbagai kelompok akuntan yang berbeda. Hubungan tersebut adalah antara objektivitas dengan tingkat kekerasan.
Kebenaran dan peran akuntansi yaitu jenis kebenaran yang disampaikan dalam praktik dan wacana akuntansi dapat bersifat kontinjen terhadap peran yang sebenarnya dimainkan oleh akuntansi dalam organisasi.
Mustahilnya kebenaran dalam akuntansi, kebenaran dalam akuntansi mengimplikasikan kebutuhan untuk menghindari kerahasiaan. Kerahasiaaan adalah tindakan menutupi fakta atu menahan informasi mengenai hal tersebut atau bukti mengenai hal tersebut agar tidak sampai ke publik yang berkepentingan yang dapat memperoleh manfaat dari mengetahui hal tersebut.
           


Oleh :
Citra Misbachatul Chomaroh          (120422425921)
Erna Sriutami                                    (120422403181)

Retno Gesti Rahayu                          (120422425927)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar